Mengapa kita sebaiknya makan pelan-pelan?
1.Demi mengurangi berat badan secara alami
Berbagai
penelitian terdahulu menemukan bahwa hanya dengan memakan makanan
dengan pelan-pelan akan membuat kita mengkonsumsi sedikit kalori.
Setidaknya 20 pound selama setahun akan hilang dari tubuh tanpa
mengganti pola makan, mengganti makanan atau melakukan sesuatu demi
mengurangi BB.
Alasannya
adalah butuh 20 menit untuk mengirim pesan kepada otak bahwa perut kita
sudah kenyang. Bayangkan jika dengan rakus kita melahap makanan, pesan
itu terlambat melampau batasan pikiran „full“. Sedangkan makan pelan
membuat kita memiliki waktu yang cukup untuk menyadari harus berhenti
makan tepat waktu.
2.Agar bisa menikmati makanan
Bagaimana
jadinya jika kita tak menikmati makanan karena tergesa-gesa? Sayang
sekali melewatkan sensasi makanan yang lezat bahkan bisa jadi mahal
hanya karena kita tak bisa makan pelan-pelan.
Sepertinya
kenikmatan makanan akan lebih terasa saat dikunyah pelan-pelan. Makan
dengan cepat, apa poin yang dirasakan. Tensi kelezatan pastinya berbeda
karenanya meski dengan porsi yang sama, satunya dimakan cepat satunya
dimakan pelan. Ada kebahagiaan yang bahkan bisa jadi lebih karena
memakannya dengan sabar.
3.Membuat sistem pencernaan lebih baik.
Dengan
mengunyah makanan pelan-pelan, ini akan membantu kerja pencernaan
karena kita telah mengunyahnya dengan lembut/beberapa kali sehingga
pelumatan didalam kantong perut itu tak sebanyak saat seseorang
mengunyahnya cepat-cepat karena masih kasar.
4.Dapat mengurangi stress
Makan
pelan-pelan dan benar-benar memperhatikan apa yang dimakan akan
mengurangi tekanan pada otak. Sebuah latihan yang butuh kesabaran. Makan
dengan tergesa-gesa membuat seseorang bisa jadi gemuk karena setelah
makan usai, memikirkan makanan selanjutnya yang bisa disantap apa ya? Wah!
5.Berfungsi aktif melawan fast food dan memperpanjang umur
Semakin
modern kehidupan manusia, semakin modern cara hidupnya. Saya perhatikan
fast food sudah menjalar ke pelosok sebuah negeri.
Makan
fast food ini pastinya boleh-boleh saja sekali-kali tetapi jika berubah
menjadi sebuah kebiasaan bahkan ketagihan, akan merusak kesehatan,
tidak bahagia dan stress.
Makan
di warung yang enak, restoran yang bagus atau yang terbaik … masak
sendiri di rumah hingga mengetahui secara pasti komposisi, kebersihan,
manfaat dan lebih hemat.
Selain kelima alasan Leo diatas, saya asumsikan makan pelan-pelan amat menginspirasi karena:
6.Menanamkan rasa hormat
Sebagai
tukang masak rumahan, ada rasa senang saat mereka yang saya layani
duduk berlama-lama dan menikmatinya (bukannya lekas-lekas makan lalu
pergi). Tak ubahnya ada sebuah penghormatan pada saya yang telah
bersusah-susah memasak. Begitu pula saat Lavinia yang masak. Tak lupa
tradisi mengucapkan “Terima kasih telah memasak/memakannya” dan “Guten
apetit atau selamat makan.”
7.Menciptakan rasa keindahan
Makan
pelan-pelan menandakan adanya segi estetika. Misalnya dalam sebuah film
yang sering saya tonton, rasanya tak asyik melihat orang makan dengan
tergesa-gesa bahkan berbunyi atau terakhir, bersendawa (meski oleh
beberapa masyarakat belahan dunia lain “berbunyi saat makan berarti
sebuah penghormatan, masakannya enak.”).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar