Rabu, 06 Februari 2013

Mitos dan Fakta Pilek

Mitos dan Fakta Pilek

Kecepatan bersin bisa melebihi 100 mil per jam.

FAKTA: Otot hidung, mulut, wajah, tenggorokan dan dada bekerja sama dalam proses bersin, yang menghasilkan kecepatan bersin lebih dari 100 mil per jam (120-160 km/j) – kecepatan yang setara dengan angin badai. Dalam kecepatan ini, tetesan lendir bisa dengan mudah berpindah pada orang dan permukaan di sekitar, yang mengakibatkan penyebaran penyakit ini.

Pilek pada akhirnya berubah menjadi flu.

MITOS: Pilek dan influenza tergolong infeksi saluran pernapasan atas, tapi diakibatkan oleh virus yang berbeda. Meskipun terkadang menimbulkan komplikasi serius, pilek tidak terlalu membahayakan dibandingkan gejala flu yang lebih berat. Gejala flu bisa meliputi radang tenggorokan, demam tinggi, berkeringat, batuk kering dan kelelahan tingkat sedang hingga berat.

Penyakit pernapasan dua kali lebih sering muncul di musim hujan daripada di musim kemarau.

FAKTA: Penyakit pernapasan lebih sering muncul di musim hujan daripada di musim kemarau.iDi musim hujan, virus lain, termasuk virus influenza dan virus sinsisial pernapasan (khususnya virus parainfluenza), adalah yang paling umum, tapi mayoritas penyakit pernapasan sepanjang tahun diakibatkan oleh rinovirus.

Kondisi sistem kekebalan Anda berpengaruh pada kemungkinan Anda terkena pilek.

FAKTA: Perlindungan terbaik terhadap pilek biasa adalah menjaga agar sistem kekebalan Anda tetap kuat dengan makan dan tidur yang memadai. Selain itu, mencuci tangan secara rutin berperan penting dalam mencegah paparan terhadap partikel virus pilek.

Vaksin flu melindungi kita dari pilek.

MITOS: Vaksinasi flu tahunan hanya melindungi dari sel patogen influenza. Tidak ada vaksinasi untuk pilek biasa; pencegahan yang paling penting adalah sistem kekebalan yang kuat dan perilaku higienis yang baik.

Antibiotik tidak dapat mengobati pilek biasa.

FAKTA: Antibiotik mematikan bakteri, dan pilek diakibatkan oleh virus, jadi jenis pengobatan ini tidak efektif dalam melawan pilek biasa. Dalam beberapa kasus, pembengkakan terkait pilek bisa mempengaruhi perkembangan infeksi bakteri seperti sinusitis setelah pilek. Dokter mungkin meresepkan antibiotik untuk melawan infeksi berikutnya.

Kuman biasanya menyebar dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi.

FAKTA: Kuman sering tersebar dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi, jadi sering mencuci tangan sangat penting dalam pencegahan pilek biasa. Faktanya, dalam satu penelitian di pusat perawatan kesehatan, peneliti dari Purdue University menemukan bahwa mencuci tangan bisa mengurangi terjadinya pilek pada anak-anak.

Usia berpengaruh pada kemungkinan Anda terkena pilek.

FAKTA: Menurut Profesor Ron Eccles11, pendiri dan Direktur Common Cold Centre di Cardiff University, pembentukan antibodi terhadap virus yang telah dihadapi [orang dewasa yang lebih tua] akan meningkat tahun demi tahun; mirip seperti album prangko, di mana setiap virus adalah satu prangko. Dengan kata lain, jika telah terbentuk kekebalan terhadap beberapa turunan virus pilek, sistem kekebalan menangani infeksi berikutnya dengan cepat sehingga gejalanya mungkin tidak terasa. Meskipun terjadinya pilek biasa berkurang selama proses penuaan, antibodi yang terbentuk tidak menyediakan perlindungan seumur hidup karena virus terus berubah.

Virus yang mengakibatkan pilek biasa berukuran sangat kecil.

FAKTA: Miliaran virus bisa muat diletakkan pada kepala pin (diameter 2 mm). Sel manusia di hidung berdiameter sekitar 10 mikron dan lebih dari 300 kali lebih besar dari virus biasa.

Pria lebih rentan terhadap gejala pilek biasa.

MITOS: Wanita, khususnya yang berusia 20 hingga 30 tahun, lebih sering terkena pilek daripada pria, kemungkinan karena mereka lebih sering bersentuhan dengan anak-anak.

Rata-rata, seseorang terkena pilek 2-4 kali setiap tahun.

MITOS: Rata-rata orang dewasa terkena pilek dua hingga empat kali setahun, meskipun rentangnya bervariasi sekali.

Berciuman menyebarkan pilek biasa.

MITOS: Berita baiknya adalah riset menunjukkan bahwa berciuman bukan cara yang baik untuk menularkan pilek. Tidak banyak partikel virus yang bisa bertahan dalam air liur, jadi penyebaran virus melalui bibir atau mulut sulit terjadi. Berita buruknya adalah interaksi manusia yang menggunakan tangan hampir setiap hari berpotensi menyebarkan infeksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar