Kasus perkosaan di angkot yang kembali marak di negara kita, kembali mengingatkan para wanita untuk waspada. Tren fashion yang semakin berani dan juga pergeseran anggapan masyarakat soal penampilan yang serba terbuka membuat banyak wanita tidak waspada akan keselamatan dirinya.
Namun yang lebih mengejutkan lagi, fakta yang terjadi ternyata tidak melulu soal penampilan seksi. Kebanyakan para korban perkosaan justru wanita biasa yang secara tidak sengaja terjebak dalam kondisi demikian. Sebuah penemuan melalui survei yang diadakan oleh the National Intimate Partner and Sexual Violence di Amerika menemukan beberapa fakta mengejutkan berikut ini.
1. Hampir 1 dari 5 wanita pernah diperkosa di suatu ketika dalam hidupnya.
2. Satu dari empat wanita pernah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh pasangannya pada suatu tahap dalam hidupnya.
3. Satu dari enam wanita pernah mengalami pengintaian atas hidupnya, sehingga merasa ketakutan atau cemas seseorang akan menyakitinya. Sebagian besar kejadian ini difasilitasi oleh teknologi, seperti teror telepon dan juga pesan singkat (sms) yang membuat tidak nyaman.
4. Mereka yang pernah menjadi korban kekerasan, entah itu kekerasan fisik, pengintaian atau teror mental, biasanya lebih mau ke dokter atau psikolog untuk memecahkan permasalahan mental atau kesehatan mereka.
5. Mayoritas korban pemerkosaan, pengintaian atau kekerasan lainnya, mengenal si pelaku; atau setidaknya pernah melihat dan berada di sekitarnya.
Berdasarkan fakta terbaru ini, sebaiknya Anda tidak pernah menyepelekan gangguan dan juga ketidaknyamanan yang Anda rasakan. Demikian pula dengan anggapan bahwa korban perkosaan cenderung menutup diri dari pertolongan medis dan psikis, hal ini tidak benar. Setiap orang yang terganggu kesehatan tubuh atau mentalnya karena alasan apa pun sudah selayaknya mendapatkan pertolongan yang layak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar