Kamis, 10 Januari 2013

Mengetahui Pria Homo dari Jari dan Wajahnya

Konon, pria gay atau pria gay bisa diintip dari bentuk jari tangannya. Cuma mitos ? Ternyata tidak, ada riset ilmiahnya. Pria homo umum disebut pria gay.

Bila bicara soal mendeteksi pria gay atau pria homo, kebanyakan orang akan langsung menilai dari fisik. Kalau gayanya kemayu, gerakannya gemulai, atau pakaiannya necis dan wangi, barangkali kita akan langsung bergumam dalam hati, "Hmm... pasti dia gay."

Ada juga mitos yang mengatakan, gay tidaknya seorang laki-laki bisa dilihat dari jari-jemari tangannya. Ternyata, mitos ini ada benarnya. Hal ini disebut dengan digit ratio theory. Beberapa penelitian telah membuktikan kebenarannya.

Coba perhatikan jari tangan Anda. Bila jari manis tangan kanan Anda lebih panjang dari jari telunjuk, itu berarti Anda punya banyak hormon testoteron dan cenderung lebih hiperaktif, agresif, dan tidak suka sesuatu yang lamban.

Sebaliknya, jika jari telunjuk lebih panjang dari jari manis, berarti hormon estrogen Anda lebih banyak sehingga sifat Anda pun cenderung sensitif dan emosional. Lantas, apakah orang yang jari telunjuknya lebih panjang berarti homoseksual? Ternyata tidak juga.

Justru orang yang panjang jari telunjuk dan jari manisnya sama panjang kebanyakan adalah homoseksual (baik pria atau wanita). Sebuah studi yang dilakukan oleh Wndy M Brown dan timnya yang dimuat dalam Archieves of Sexual Behavior ikut menguatkan hal tersebut.

Dalam studinya, Brown menemukan bahwa ada hubungan tak langsung antara rasio panjang jari manis dan jari telunjuk dengan perilaku lesbian pada wanita. Mereka yang jari manisnya lebih panjang punya orientasi seksual sesama jenis.

Mengetahui Pria Homo dari Wajahnya

Hanya dalam hitungan detik, hampir setiap orang dapat mengenali apakah seseorang di depannya homoseksual atau bukan hanya dari wajahnya. Temuan ini memperkuat pendapat bahwa pikiran bawah sadar manusia berperan penting dalam memandu perilakunya.

Manusia dikenal sebagai makhluk paling pintar dan cepat menilai sesamanya. Hal tersebut telah disimpulkan sebagai hasil penelitian yang dilakukan duo psikolog, Nalini Ambady dan Rovert Rosenthal, tahun 1994.
Saat itu, mereka menghadapkan orang-orang pada video seorang profesor yang sedang mengajar berdurasi dua detik saja kemudian diminta memberikan opini mengenai kemampuan mengajarnya. Hasil penilaian tersebut ternyata mirip benar dengan penilaian para mahasiswa profesor tersebut yang diajar selama satu semester.

Temuan ini tidak hanya mengejutkan tapi membuat pebasaran para pakar perilaku untuk meguak rahasia kemampuan manusia menilai sesamanya dalam waktu sangat singkat. Ambady kemudian bersama koleganya, Nicholas Rule, sama-sama dari Universitas Tufts, Massachusets, AS meneliti apakah hal tersebut juga berlaku untuk menilai orientasi seksual.

Sukarelawan pria maupun wanita dihadapkan 90 lembar foto wajah pria homoseksual dan pria normal secara acak, masing-masing antara 33 milidetik hingga 10 detik. Saat diberikan waktu 100 milidetik atau lebih, mereka dapat mendeteksi foto pria mana yang homoseksual dengan tingkat ketepatan 70 persen.
Jika waktunya kurang dari itu, mereka kesulitan. Namun, jika diberikan waktu lebih lama, peluangnya tidak semakain baik.

"Apa yang paling menarik adalah tambahan waktu tidak meningkatkan hasil," ujar Ambady yang melaporkan penelitian ini dalam Journal of Experimental Social Psychology edisi terbaru. Jadi, mungkin ada benarnya juga semboyan cinta pada pandangan pertama.

13 komentar:

  1. Aku sudah tau semua ..ciri-ciri gay.
    Karna diri gue sendiri adalah gay.

    BalasHapus
  2. Adakah cara untuk menormalkannya kembali? Karena aku punya teman gay dan aku ingin sekali dia kembali normal.

    BalasHapus
  3. Sampah dunia.....cepat2 lah bertaubat....akhirat menunggu pertanggungjawaban kita selama di dunia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa kamu sudah bertobat ??
      Normal atau Gay itu sama apa yg membedakan ??
      Kamu berbicara tanpa kamu ketahui juga berbuat dosa .

      Hapus
    2. Apa kamu sudah bertobat ??
      Normal atau Gay itu sama apa yg membedakan ??
      Kamu berbicara tanpa kamu ketahui juga berbuat dosa .

      Hapus
  4. Wow buat lagi dong artikelnya??

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. yg normal aja pada koment baik2 , memberikan kritik halus .. tp psti ada homophobic yg koment2 nya kasar2 .. gue ksh tau , pra homophobic klo kritik gay spya ke jln yg lurus jgn pkai kata2 tajam , klo mulutmu kyk gitu .. memang mereka lgsg berubah , yah pd marah !! balikin aja coba ke diri kalian pertanyaan klian ? .. bbrpa dr klian menyuruh gay jd normal .. jgn dpaksa dan di hujat bro .. mreka jg mana mau jd gay .. tp klo mreka pura2 jd normal , itu jg sm jg dosa . trus klo misalnya kalian dsuruh jd gay , mau gk ?.. gk mau kn ?? balikin aja pertanyaan ke diri masing2 .. kan gay yg lho kritik pedas atau lho singungg jg udh gede ,, bukan jg ank kcil , pstitau jg dosa . lho jgn nya ngehujat ..

    be your self!

    BalasHapus
  7. Chat wa gue dong 082210487869 itu nomer wa gue khusus cowok 12-22thn yak

    BalasHapus
  8. GayMassgae Escort Jakarta. Incall outcall 24 Hour by Handsome & Muscle Masseur. Please Call me 081284007873/ +6281284007873

    BalasHapus
  9. Jijik SMG KEMBALI KEJLN YG BNR ... JAUHKN AK YA ALLAH DRI KEDZALIMAN HAMBA HAMBA YG TDK TAHU DIRI AAMIIN

    BalasHapus