Senin, 19 November 2012

Mengenali Ciri-ciri dan Gejala Penyakit Kuning Bayi


Kenali penyakit kuning bayi
Penyakit kuning bayi merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemui pada bayi yang baru lahir. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah ‘Jaundice’, kondisi berubahnya warna kulit si jabang bayi menjadi berwarna kekuningan yang disebabkan oleh sisa buangan metabolisme dalam tubuh yang disebut dengan ‘bilirubin’. Bilirubin diproduksi oleh tubuh pada saat protein tertentu dihancurkan atau sel-sel darah merah dibinasakan. Bilirubin ini kemudian sebagian besar dikeluarkan oleh tubuh melalui buang air besar.
Penyakit kuning bayi
Penyakit kuning bayi
Apakah jaundice atau penyakit kuning bayi berbahaya?
Sakit kuning pada umumnya tidak membahayakan bayi. Jaundice atau penyakit kuning bayi bahkan menyerang 50% bayi yang baru lahir, akan tetapi akan hilang dengan sendirinya pada saat bayi berusia dua pekan. Tindakan khusus akan dilakukan jika kadar bilirubin meningkat dengan tajam, akan tetapi Anda jangan khawatir sebab penanggulangan penyakit yang juga disebut sebagai bayi kuning ini sangat sederhana yaitu melalui terapi cahaya.
Resiko bayi yang memiliki kadar bilirubin tinggi
Kadar bilirubin diatas 25mg/L diasosiasikan dengan istilah terjadinya penumpukan bilirubin. Jika hal ini terjadi maka dapat menimbulkan kerusakan otak. Bilirubin bisa menerobos pembatas jaringan otak dan meracuni otak. Jika hal ini tidak segera ditangani maka bisa menimbukan kelumpuhan serta sistem syaraf yang tidak normal sepanjang hidup.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya sakit kuning
Jaundice diakibatkan oleh kadar bilirubin dalam darah bayi sudah melewati batas normal. Dalam keadaan normal, nilai bilirubin ini adalah kurang dari 10 mL/L.
Yang menjadi penyebab tingginya kadar bilirubin:
  • Bayi baru lahir, fungsi hatinya belum berjalan 100%
  • Bayi kurang mendapat sinar matahari pagi antara pukul 7.00 – 08.30.
  • Golongan darah bayi dan ibu berbeda
  • Pada saat hamil ibu sering mengkonsumsi jamu-jamuan
Jenis-jenis penyakit kuning bayi
Secara umum penyakit kuning bayi dibedakan atas dua macam, yaitu:
  • Jaundice atau penyakit kuning bayi normal, disebut juga jaundice fisiologis. Jenis ini disebabkan pada saat bayi baru lahir kemungkinan besar terjadinya proses perombakan sel-sel darah merah dan perlambatan produksi bilirubin akibat fungsi hati yang belum normal. Penyakit kuning jenis ini terlihat saat bayi berusia 2-3 hari dan terlihat cukup jelas pada usia 4-5 hari, namun dengan sendirinya akan menghilang pada saat bayi mulai menginjak usia dua pekan.
  • Jaundice atau penyakit kuning bayi yang kedua disebabkan karena golongan darah ibu dan anak yang berbeda. Ketidakcocokan golongan darah ini terjadi jika ibu memiliki resus negatif sedangkan bayinya beresus positif. Jaundice tipe ini berpeluang meningkatkan kadar bilirubin sehingga diperlukan penanganan yang khusus.
Cara mendeteksi ciri-ciri penyakit kuning bayi:
  • Bagian wajah, dada, perut, lengan, dan kaki berwarna kuning. Paling jelas terlihat pada bagian warna putih mata yang menjadi kuning.
  • Ada alat khusus yang diletakkan di dahi bayi, jika hasilnya positif maka dokter akan memeriksa kandungan bilirubin bayi.
  • Pemeriksaan golongan darah ibu dan anak.
  • Pemeriksaan warna kulit dengan menggunakan jari.
Penanganan penyakit kuning bayi
  • Jaundice normal biasanya bisa diatasi dengan sering menjemur bayi dibawah sinar matahari pagi.
  • Untuk bayi yang memiliki bilirubin tinggi maka dapat dilakukan penanganan menggunakan fototerapi hingga transfusi darah.
Terapi fototerapi
Metode ini adalah terapi umum yang dilakukan bagi bayi yang mengalami jaundice. Mata bayi diberi pelindung khusus kemudian bayi ditempatkan di boks khusus yang diberi lampu berwarna biru. Bayi yang menjalani terapi ini umumnya sebisa mungkin tidak menggunakan pakaian guna memperbesar terkenanya sinar pada seluruh permukaan kulitnya.
Lampu yang mengeluarkan cahaya biru ini akan membantu menghilangkan bilirubin. Fototerapi tidak membahayakan bagi bayi, jika bayi mengalami dehidrasi maka cairan IV akan diberikan melalui infus. ASI atau susu formula jarang boleh diberikan pada bayi yang menjalani proses ini yang memakan waktu dari 2 hingga 5 hari.
Terapi exchange transfusion
Terapi ini jarang dilakukan, dan biasanya dilakukan pada kasus yang memiliki kadar bilirubin yang mencapai tingkat serius. Darah bayi akan diambil sedikit demi sedikit dan kemudian digantikan dengan darah transfusi dengan jumlah yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar